Kisah Sari Bulan Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat



Perkiraan waktu membaca Menit

Edit
Datu Panda`i yaitu putra mahkota kerajaan di Sumbawa. Satu hari, ia punya mimpi menikah dengan seseorang gadis yang sangatlah cantik. Dalam mimpinya, ia memanggil gadis itu " Sari Bln. ". Demikian terbangun, Datu Panda'i berkemauan untuk mencari Sari Bln. serta menikahinya. Jadi, ia memohon pada ayahnya supaya diizinkan berlayar mencari gadis dalam mimpinya itu.

Sepanjang perjalanan, Datu Panda'i berbarengan pengawal-pengawalnya kerap menjumpai kesusahan. Namun pada hari ke-672, mereka memperoleh panduan. Waktu itu, mereka tengah kehabisan air. Mereka berlabuh di suatu pulau kecil untuk mencari mata air. Waktu tersebut mereka lihat di tepi suatu sungai sekumpulan wanita cantik tengah bersenda gurau. Salah satu diantara mereka berseru, " Sari Bln., kemarilah! "

Datu Panda'i terkesiap. Wanita yang di panggil Sari Bln. itu betul-betul cantik, sama seperti dalam mimpinya.

Datu Panda'i membulatkan tekad untuk berteman denggn Sari Bln.. Nyatanya, bapak Sari Bln. ada tidak jauh dari sungai itu. Ia tengah mempersiapkan peralatan untuk menangkap ikan. " Paman, saya datang kesini untuk mencari istri. Saya punya mimpi menikah dengan Sari Bln., jadi izinkanlah kami menikahinya saat ini, " kata Datu Panda'i pada bapak Sari Bln..

Lihat keseriusan Datu Panda'i, bapak Sari Bln. juga menikahkan mereka.

Sebagian bln. sesudah menikah, Datu Panda'i meminta restu pada bapak mertuanya untuk memboyong Sari Bln. ke kampung halamannya. " Sebentar lagi saya bakal diangkat jadi raja. Sari Bln. bakal jadi permaisuriku. Ijinkan kami pergi, Paman. "

Bapak Sari Bln. merestui. Ia berpesan, " Jagalah istrimu yang tengah hamil tua ini. Ingat, dalam perjalanan, janganlah sekali-sekali berkunjung di Pulau Dewa. Disana banyak jin serta iblis yang dapat mencemoohkaimu. "

Datu Panda'i, Sari Bln., serta beberapa pengawainya meninggalkan desa Sari Bln.. Sesudah berhari-hari berlayar, serta persediaan makan mereka mulai menipis. " Suamiku, saya mau sekali makan daging menjangan. Maukah kau berkunjung di pulau paling dekat untuk berburu menjangan? " bertanya Sari Bln..

Untuk mengabulkan keinginan istrinya, Datu Panda'i menguruh pengawainya untuk buang sauh. Mereka juga berkunjung di suatu pulau kecil. Tanpa ada mereka sadari, pulau itu yaitu Pulau Dewa.

Waktu suami serta beberapa pengawainya pergi berburu menjangan, Sari Bln. tinggal sendirian di kapal. Tahu ada kapal yang berlabuh, beberapa iblis mulai gelisah. Satu diantaranya yaitu Kunti, pelayan iblis bernama Doro. Kunti tidak mau jadi pelayan selama-lamanya, ia mau jadi istri raja. Oleh karenanya, Kunti selekasnya mendatangi kapal Datu Panda'i. Lihat Sari Bln. sendirian, timbullah kemauan jahatnya.

Kunti menyerang Sari Bln. serta tanpa ada belas kasihan, ia mencongkel ke-2 mata Sari Bln.. Sari Bln. didorong ke laut. Tetapi Tuhan masih tetap melindunginya. Pakaiannya tersangkut pada kemudi di air, hingga ia tak terbenam.

Sekembalinya dari berburu, Datu Panda'i sangatlah terperanjat lihat situasi kapal yang porak-poranda. Ia selekasnya mencari istrinya. Alangkah kagetnya ia, saat lihat Sari Bln. sudah beralih jadi wanita yang jelek rupa. " Oh, pasti istriku terserang kutukan. Ya Tuhan, saya tidak sadar, pulau ini yaitu Pulau Dewa! " teriaknya.

Datu Panda'i menduga istrinya sudah dikutuk iblis jadi jelek rupa serta kehilangan bayi dalam kandungannya. Terlebih Kunti juga kenakan pakaian serta perhiasan punya Sari Bln.. Dengan menyesal, Datu Panda'i meneruskan perjalanannya.

Setibanya di kerajaan, Datu Panda'i dinobatkan jadi raja. Kunti juga jadi permaisuri. Juga sebagai permaisuri, tingkahnya sangatlah sombong serta hilang ingatan hormat. Disamping itu, ditempat lain, Sari Bln. yang tersangkut di kemudi kapal diselamatkan oleh kerang raksasa. Kerang tersebut yang membawanya ke daratan, ke kerajaan Datu Panda'i. Demikian tiba di daratan, Sari Bln. segera melahirkan seseorang bayi laki-laki yang tampan. Dengan ke-2 matanya yang buta, Sari Bln. menjaga serta membesarkan anaknya yang dinamakan Aipad.

Untuk penuhi kehidupan mereka, Sari Bln. serta Aipad mengemis. Satu hari, Aipad mengemis pada seseorang nelayan bernama Tangko yang baru pulang dari melaut. Lantaran kasihan, Tangko berikan Aipad ikan paling besar hasil tangkapannya hari itu.

Saat akan memasak ikan, Sari Bln. temukan duo biji matanya dalam perut ikan itu. Aipad lantas memasangkan biji mata itu pada rongga mata ibunya hingga Sari Bln. dapat lihat kembali. Mereka berterima kasih pada Tangko serta mengabdikan diri untuk melayani Tangko.

Tangko serta istrinya telah berasumsi Aipad juga sebagai anak mereka sendiri. Terlebih mereka memanglah tak dikaruniai anak. Mereka membelikan kuda picu untuk Aipad serta melatih Aipad sehari-hari. Satu tahun lebih lalu, Aipad jadi pemuda yang gagah serta trampil berkuda. Lantaran ketrampilannya itu, Aipad punya maksud ikuti lomba pacuan kuda yang diselenggarakan raja. Raja itu tidak lain yaitu Datu Panda'i, ayahnya sendiri. Hadiah lomba itu tak main-main, mahkota kerajaan! Tetapi bila kalah, peserta lomba mesti jadi budak istana selamanya. Dengan restu Tangko serta ibunya, Aipad pergi menuju ke istana.

Singkat cerita, Aipad sukses menaklukkan semua peserta, termasuk juga Datu Panda'i sendiri. Datu Panda'i menepati janjinya, ia meminta Aipad untuk datang ke istana esok harinya untuk dinobatkan juga sebagai raja. Aipad datang berbarengan ibunya, Sari Bln.. Alangkah terkejutnya Datu Panda'i saat lihat Sari Bln..

 " Istriku?

 " Lantas siapa sebagai permaisuriku sampai kini? Apakah Aipad yaitu anakku? " tanyanya beruntun. Sari Bln. menceritakan peristiwa yang ia alami, termasuk juga perlakuan Kunti padanya. Datu Panda'i memeluk Sari Bln. serta Aipad dengan bahagia. " Rupanya takhta kerajaanku jatuh ke tangan anakku sendiri, " tuturnya.

Selekasnya kemudian, ia memerintahkan pengawainya untuk menangkap Kunti serta menjebloskannya ke penjara. Datu Panda'i, Sari Bln., serta Aipad hidup berbarengan. Untuk membalas layanan Tangko, Aipad ganti nama kerajaan jadi Kerajaan Tangko.

Kamu baru saja membaca tentang Kisah Sari Bulan Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat

Baca Juga Cerita Lainnya

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Learn more