Sekarang Kamu Tahu Part 8 : Sebuah Kisah Nyata dari Mantan Indigo



Perkiraan waktu membaca Menit

Edit
Sekarang Kamu Tahu Part 8 : Sebuah Tempat yang mungkin kalian tidak akan tahu dan mengerti
 “Dimana saya, kenapa kalian membawa saya kesini?”, “kakak harus membantu kami, kalau tidak mereka akan semakin kuat”, “mereka?? siapa mereka?” “mereka yang menghuni tempat ini dan mereka yang akan terus mengganggu kakak” “lalu kenapa kalian harus mintak tolong pada saya?, saya tidak tau apa-apa” “kakak salah, kakak harus tau semuanya, karna kekuatan besar itu kakak yang mewarisinya” “apa maksud kalian? saya tidak mengerti”. “di tempat ini kakak akan mengerti semuanya, disini kakak akan tau semuanya”, “jangan membuat saya semakin bingung, apa yang harus saya lakukan sekarang?”, “kakak harus bisa menghentikan  penghuni tempat ini agar tidak ada lagi yang menjadi korban seperti kami”. “bagaimana saya bisa melakukanya, saya tidak tau” “kakak pasti bisa, jangan sampai kekuatan yang kakak miliki berbalik menyerang kakak dan membawa kakak ke jalan yang salah, apapun yang terjadi nanti jangan pernah kakak bersekutu dengan mereka”. “tolong jangan membuat saya semakin takut” “kakak jangan takut, sekarang adalah waktu kakak menyelesaikannya”

Lalu kedua sosok tersebut berlari sangat cepat memasuki hutan yang lebat di tempat itu, saya tidak mau lagi mengikuti kedua sosok tersebut, saya takut harus masuk ke hutam yang lebat itu, ntah apa yang ada di dalam sana, kemudian saya tersungkur ke tanah dan menangis, “kenapa??? harus saya? dan apa lagi semua ini? apa belum cukup kalian semua menyakiti saya, bunuh saja saya, saya tidak mau hidup gila seperti ini” saya menangis tersedu-sedu di tempat itu, kemudian saya berjalan menelusuri tempat itu, dan aneh kenapa paha saya tidak sakit di tempat ini, tapi baguslah saya bisa berjalan lebih cepat, satu persatu rumah tua itu mulai saya pandangi dan saya telusuri, tidak ada salah satu rumah tua yang berbeda dari rumah tua lainya, kemudian saya mengintip kedalamnya melalui pintu belakang rumah itu, hanya benda-benda tua yang sudah sangat lapuk, tanduk hewan yang besar-besar dan ada tengkorak-tengkorak, bau rumah itu sangat busuk seperti bau bangkai dan bau amis darah hinnga perut saya terasa sangat mual di tempat itu, dan anehnya semua rumah ada sebuah lilin yang menyala. “apakah tempat ini ada penghuninya seperti yang anak kecil itu bilang” kemudian saya bersembunyi di balik dinding tua rumah itu, dinding papan yang dimakan rayap, dijalari oleh akar-akar tumbuhan.

Tiba-tiba saya mendengar langkah kaki semakin dekat, saya langsung waspada, pintu kayu tersebut dibukanya dengan perlahan, saya melihat seorang nenek tua menggenggam tubuh bayi. “bayii?? apa yang dia lakukan?” dan sepertinya bayi tersebut sudah tidak hidup lagi. dengan mata kepala saya sendiri saya melihat adegan mengerikan, dimana seorang nenek tua mulai memakan tubuh bayi yang masih merah tersebut tanpa ampun, dengan gigi dan kukunya yang tajam ia merobek tubuh bayi tersebut layaknyanya binatang. saya tidak sanggup melihatnya, saya berusaha menahan tangis agar nenek tua tersebut tidak melihat saya disana. “tempat apa ini? saya mohon kembalikan saya ke dunia nyata saya tidak mau disini”. selesai memakan tubuh bayi tersebut sampai habis kemudian nenek tua tersebut menyimpan sesuatu, entah apalah itu saya juga tidak tau karna tempat itu kelam dan remang-remang. tubuh saya menggigil ketakutan keringat dingin mengucur deras, saya harus segera pergi dari sini kalau tidak saya juga akan dimakan oleh nenek tua tersebut.

Bergegas saya pergi dari rumah tua tersebut, dan alangkah terkejutnya saya saat keluar dari rumah itu, nenek tua mengerikan itu ternyata telah menunggu saya di luar “kamu sudah melihat semuanya kan” kemudian ia tertawa dengan keras. “apa yang kamu lakukan? saya mau pergi dari sini tolong jangan halangi saya”. “ternyata kamu bukan gadis sembarangan hingga kamu bisa sampai ke tempat ini”. “bukan saya yang mau kesini, saya tidak mau disini saya mau pulang” saya menjawabnya dengan berteriak. “ “apa kau kesini untuk menghentikan aku dan pengikutku? tidak.. kamu tidak akan sanggup, ayahmu saja tidak sanggup melakukannya”, “ayahku??? apa maksudmu?”. nenek tua itu mendekatiku, kukunya yang panjang mendekati wajahku, dengan segera aku menepis dan menjauh darinya “ternyata kau orangnya, hanya gadis lemah”. “apa maksudmu, tolong jelaskan kenapa kamu membawa nama ayahku?”. “gadis bodoh, kamu tidak akan bisa mengehntikan semuanya” tiba-tiba saja tempat itu dipenuhi oleh banyak sekali orang, bukan… mereka bukan orang tetapi arwah-arwah pengikut nenek tua tersebut, wajahnya dingin tatapannya kosong dan mengerikan, mereka semua mengelilingiku. “Tuhan… tolong saya... saya tidak akan sanggup melawan mereka”

Lanjut next Part...keringatan dan bergetar untuk mengingat ini kembali
Index Cerita

Kamu baru saja membaca tentang Sekarang Kamu Tahu Part 8 : Sebuah Kisah Nyata dari Mantan Indigo

Baca Juga Cerita Lainnya

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Learn more