Cerita Membeli Seekor Tokek



Perkiraan waktu membaca Menit

Edit

Kisah dari seekor tokek adalah kisah yang menakutkan mengenai seorang pemuda yang membeli hewan peliharaan seekor tokek sebagai pembasmi kecoak di rumahnya, dan sesuatu yang mengerikan terjadi olehnya.
Cerita Membeli Seekor Tokek
Kisah ini berawal dari seorang pria yang berusia dua puluh tahun yang pindah ke sebuah rumah baru di New York City. Pada malam pertama di rumah barunya, ia berbaring di tempat tidur sambil membaca sebuah buku, ketika dia asik membaca buku di kamarnya, ia mendengar suara-suara aneh yang berasal dari dapur. Ketika ia menyalakan lampu dapurnya, ia melihat ratusan kecoa berlarian di bawah kulkas dan lemari di dapurnya. Dia menyadari bahwa rumah barunya benar-benar penuh dengan kecoak.

Di hari berikutnya, dia bertanya pada salah satu rekan kerjanya untuk memberikan suatu solusi tentang masalah kecoak di rumahnya. Rekan kerjanya mengatakan bahwa ia juga punya masalah yang sama denganya dan rekanya berkata bahwa ia harus membeli seekor tokek sebagai hewan pemangsa kecoak dan setelah ia mendengar perkataan dari rekanya, malam itu setelah pulang dari kerja ia langsung pergi ke sebuah pet shop dan membeli seekor tokek sebagai hewan peliharaan di rumahnya. Ia memilih seekor tokek berwarna hijau memiliki sepasang mata yang besar dan berwarna kuning mengkilat. Setelah sesampainya di rumah, ia melepaskan dan membiaran tokek itu di dapurnya dan siap untuk melahap ratusan kecoak.

Di malam berikutnya, setelah ia pulang dari kerja, ia bergegas lari ke dapur dan dan melihat seekor tokek berada di dinding di atas kulkas, matanya yang tajam dan sinis melihat pria itu, beberapa menit kemudian tokek itu turun dari dinding dan berjalan perlahan masuk ke bawah lemari kulkas, sang pria ini terus melihat dan mengawasi seekor tokek yang lenyap di bawah lemari kulkas, tiba-tiba terdengar suaranya ''Tocke! Tocke!'' dan diikuti dengan suara lahapan "SNAP" dan pria ini membungkukan tubuhnya ke bawah lemari kulkas dan pandanganya menangkap sebuah objek, ia melihat tokek itu melahap dua ekor kecoa sekaligus dan masuk ke dalam mulutnya yang lebar.

Keesokan harinya, pria itu melihat kecoak di dapurnya lebih sedikit dan berkurang dari hari sebelumnya. Tokek itu melakukan tugasnya dengan baik, sesekali ia akan mendengar suara lahapan "SNAP" bahwa suara itu adalah suara tokek sedang melahap mangsanya. Suatu hari setelah ia pulang bekerja, ketika ia membuat hidangan makan malam untuk dirinya, ia melihat tokek itu berlari dengan cepat ke salah satu kecoak di bawah lemari kulkas, dan melahap kecoak itu dengan cepat masuk ke dalam mulutnya, saat itulah pria ini mulai menyadarinya bahwa tokek yang ia pelihara itu semakin lama semakin bertumbuh besar.

Hari berikutnya, ia tidak melihat tokeknya di dapurnya, kemanakah ia pergi?. Terkadang ia melihat sekilas figure yang keluar dari sudut kulkas bahwa figur itu adalah tokek tetapi mengapa tokek itu jadi jarang terlihat olehnya. Setiap kalinya tokek itu terlihat, ternyata tokek itu menjadi lebih besar bahkan tokek itu menyerupai ukuran seekor iguana yang besar. Malam itu ketika ia sedang berbaring di tempat tidurnya, ia mendengar beberapa suara-suara aneh di dalam kamarnya, suara itu seperti menggeram-geram dan mendesis aneh, kemudian ia mendengar suara keras "Tocke, Tocke!" dan diiringi dengan suara melahap "SNAP!". Hari berikutnya, pria itu tidak masuk kerja dan absen untuk hari ini, tetapi rekan kerjanya tidak berpikir apa-apa darinya dan tidak mengkhawatirkanya, mereka hanya berasumsi rekanya tidak masuk kerja karena kurang enak badan/sakit. Hari berikutnya, pria itu tidak masuk kerja lagi sampai di hari berikutnya. Pihak kerja pun mulai cemas dengan pria itu, kenapa sampai dua minggu pria ini tidak juga masuk kerja tanpa memberikan keterangan apapun ke pihak kerja, salah satu rekan kerjanya menjadi sangat khawatir dan menelepon pihak kepolisian daerah setempat untuk memeriksa rumah pria itu. Ketika pihak polisi sampai di rumah pria itu, salah satu dari polisi itu pun mulai mengetuk pintu rumah pria itu, dan mereka tidak mendapat jawaban apapun dari dalam rumah. Pihak polisi pun mulai curiga dan mereka mendobrak paksa pintu tanpa pikir panjang dan masuk melesat ke rumah itu.

Ketika polisi memasuki rumah pria itu, keadaan rumah pun sangat sepi dan sepertinya rumah ini tidak berpenghuni, ruangan yang penuh debu dan berbau aneh seperti bau amis entah dari mana asal bau amis itu, para polisi memeriksa ruangan demi ruangan dan mereka tidak menemukan pria itu, dan para polisi belum memeriksa sebuah kamar tidur di sudut dekat dapur, ketika mereka membuka kamar itu, kamar itu dalam keadaan gelap dan berbau busuk, salah satu polisi menyalakan lampu kamar, saat lampu kamar menyala mereka melihat suatu pemandangan yang mengerikan, ada seekor tokek berukuran sangat besar sedang berbaring di tempat tidur dengan berlumuran darah di mulut dan ekornya, Perutnya sangat besar sepertinya sedang memakan sesuatu, ketika itu tokek itu menggeram dan mendesis parau, matanya yang tajam menatap para polisi. Ketika para polisi melihat lebih dekat, mereka melihat sesuatu yang mengerikan, ada sesosok tubuh yang sudah hancur tanpa kaki dan tangan, dan ketika polisi mendekat tokek itu memuntahkan sesuatu yang berlendir, dan itu seperti tangan manusia.

Kamu baru saja membaca tentang Cerita Membeli Seekor Tokek

Baca Juga Cerita Lainnya

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Learn more